Miss V sering gatal dan bau? Jika hal ini terjadi pada Anda, Anda bisa merawat Miss V dengan sabun agar tidak terlalu bau. Namun, perlu diingat bahwa bau tak sedap ini bisa disebabkan oleh infeksi dan vagina.
Meski vagina yang sehat secara alami memiliki bau yang ringan, tidak masalah jika Anda ingin menyabuni miss V dengan pembersih kewanitaan agar tidak bau. Hanya saja terkadang baunya bisa berubah ketika ada infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Di bawah ini adalah ciri-ciri keputihan tergantung dari penyebab infeksinya:
- Vaginosis bakterialis. Keputihan berwarna keputihan dan berbau seperti ikan.
- Kandidiasis vagina. Keputihan kental berwarna putih seperti susu dan biasanya tidak berbau.
- Trikomoniasis. Keputihan berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau amis.
Tips Mencegah Bau Tak Sedap Pada Miss V
Meski vagina memiliki mekanismenya sendiri untuk menjaga kadar pH, bukan berarti bisa menjadi alasan Anda untuk tidak menjaga kebersihannya secara umum. Di bawah ini adalah tips untuk merawat vagina Anda dengan pembersih kewanitaan:
Bersihkan bagian kewanitaan dengan hati-hati.
Biasakan diri agar selalu mencuci vagina dengan air bersih. Anda harus mencuci vagina beberapa kali sehari, terutama saat menstruasi. Jika Anda menggunakan sabun pembersih, pastikan sabun tersebut merupakan sabun khusus pembersih area kewanitaan dengan pH asam laktat 5,0-5,5 yang sesuai dengan pH area V untuk melindungi flora agar tidak terkena area V.
Bersihkan dengan sabun kewanitaan yang lembut.
Seperti yang sudah disebutkan, pembersih vagina tidak bisa sembarangan menggunakan sabun. Pilih sabun lembut yang diformulasikan khusus untuk melindungi Miss V dari rasa tidak nyaman. Anda bisa menggunakan sabun kewanitaan dengan pH seimbang antara 5,0 hingga 5,5, mengandung vitamin B5 yang berkat kandungan teratainya membuat kulit tetap sehat dan segar setiap hari.
Sering mengganti pakaian dalam.
Tips yang ketiga adalah selalu memakai pakaian dalam yang bersih dan menggantinya secara teratur. Sama seperti pembalut, celana dalam merupakan barang yang menempel di area vagina, dan celana yang kotor dapat menghambat pertumbuhan bakteri baik. Hindari juga celana dalam berbahan nilon dan selalu cari noda seperti sisa urine atau keringat yang menandakan celana dalam perlu diganti.
Ganti pembalut secara teratur.
Menggunakan pembalut dengan cairan haid selama berjam-jam bisa membuat kulit berkeringat terutama di bagian lipatan. Oleh karena itu, wajar jika kulit area vagina menjadi lembap. Walaupun darah haid Anda tidak banyak, Anda tetap perlu mengganti pembalut setidaknya setiap 3-4 jam sekali, seberapapun ringannya haid Anda. Ini dapat mencegah iritasi dan mencegah pertumbuhan bakteri dan bau dari kulit basah.
Makan dan menghindari makanan tertentu.
Cobalah buah-buahan, sayuran, dan sumber protein seperti ayam, tahu, ikan, cokelat, dan yogurt selama menstruasi. Anda juga harus menghindari konsumsi gula yang berlebihan karena dapat memengaruhi perubahan suasana hati, kopi dan alkohol karena dapat menyebabkan sakit kepala bagi sebagian orang, serta makanan pedas, terutama jika perut Anda sangat sensitif. Jika perut Anda sakit karena makanan pedas, Anda mungkin mengalami diare atau mual, yang dapat memperburuk keadaan selama menstruasi.
Mencukur rambut kemaluan agar tidak terlalu panjang.
Anda dapat menjaga agar rambut kemaluan tetap pendek dengan mencukur secara teratur selama menstruasi atau melakukan waxing pada vagina. Namun, hati-hati jika Anda memilih untuk melakukan ini selama siklus menstruasi Anda, karena pada saat inilah hormon yang mengatur menstruasi Anda meningkat dan Anda mungkin lebih sensitif terhadap rasa sakit. Anda bisa mengatasinya dengan mencukur beberapa hari sebelum haid dimulai.
0 Komentar