Para penulis berita online ini sepertinya tidak pernah melakukan cek dan konfirmasi sebelum menayangkan berita. Ini tidak mengherankan karena kebanyakan penulis berita online ini ditekan agar menulis lebih banyak. Mereka mementingkan kuantitas dibandingkan dengan kualitas. Seringkali berita itu-itu saja diframing menjadi beberapa artikel. Dan saat kita membaca artikelnya, ternyata sama sekali tidak menawarkan sesuatu yang baru.
Tidak cukup sampai disitu, berita tersebut juga biasanya di bagikan ulang oleh jaringan mereka. Situs berita ini memiliki banyak sekali jaringan, tengok saja Tribunnews, Pikiran Rakyat. Mereka membabat topik apapun, bahkan hingga ucapan selamat lebaran sekalipun. Tidak jarang situs jaringannya ini mendominasi halaman pencari Google.
Pembaca Sudah Bosan, beralih ke konten video
Sebagai pembaca, saya sudah enggan membaca situs-situs berita seperti itu. Tampilannya dipenuhi iklan, Artikelnya hanya terdiri dari beberapa karakter namun itu dibagi kedalam beberapa halaman. Ini sangat menjengkelkan. Pembaca sudah berada pada titik jenuh dan tidak ingin lagi mengunjunginya.
Sebagai alternatif, Kita kini bisa mendapat info dengan lebih nyaman melalui video-video pendek seperti yang bisa kita lihat di Tiktok, instagram, dan youtube shorts. Menonton terasa lebih menyenangkan, kita menjadi mudah untuk menerima informasi. Portal berita online rasanya kalau tidak kepepet banget sudah malas sekali untuk mengunjunginya.
0 Komentar