Pandemi COVID-19 berdampak sangat signifikan pada sektor penjualan rumah pada sepanjang tahun ini. Kekhawatiran penyebaran virus dan himbauan untuk tetap tinggal di rumah saja menyebabkan lebih sedikit pembeli yang mencari rumah. Begitupun dengan penjual, mereka merasa was-was jika mengizinkan orang asing memasuki rumah mereka selama masa pandemi.
Di masa penuh ketidakpastian ini, keputusan untuk memiliki rumah memang bukanlah prioritas utama. Karena pada saat yang sama, krisis kesehatan menimbulkan kerugian ekonomi. Pembeli mungkin menunda pembelian properti karena kesulitan keuangan yang mereka hadapi karena virus korona seperti kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan, pengurangan jam kerja, hingga tidak adanya bonus pendapatan. Karena pandemi ini juga, banyak rumah tangga yang mempertimbangkan kembali kebutuhan perumahan mereka dan mengetatkan pengeluaran.
Data penurunan Penjualan rumah
Menurut data yang dilansir dari medcom.id, penjualan rumah pada periode triwulan kedua tahun 2020 turun sebanyak 25,60%. Penurunan jumlah penjualan ini melanda seluruh kalangan, hal ini setidaknya tercermin dari data yang mengatakan bahwa penjualan rumah menengah mengalami penurunan 40,11 persen, begitupun rumah tipe besar turun 36,71 persen, dan rumah tipe kecil berkurang sebesar 14,36 persen.
Hal ini juga dikuatkan oleh data yang dikemukakan oleh Bank Indonesia, bahwa pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) serta Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) terus menurun sejak tahun 2019 hingga tahun 2020 ini. Hal ini terjadi karena banyak konsumen memutuskan untuk menunda pembelian rumahnya.
Peluang Membeli Rumah di saat Pandemi
Walaupun ini adalah masa yang sulit, tetapi jika kamu berniat untuk membeli rumah mungkin ini adalah saat yang tepat. Kenapa demikian? ini karena pemerintah memberikan banyak sekali stimulus yang membuat harga rumah menjadi sangat menarik. Sebut saja BI 7Days repo rate, Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan rasio pinjaman untuk semua jenis properti menjadi memungkinkan untuk uang muka 0%. Tidak hanya itu, Pemerintah juga menghapus Pajak pertambahan nilai/PPN untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun.
Memutuskan untuk membeli rumah di masa pandemi bisa menjadi keputusan investasi yang baik. Mengingat bahkan jika harga rumah turun, itu akan segera pulih dengan cepat. Kebijakan suku bunga rendah yang membuat harga rumah menjadi terjangkau ini adalah momen yang bagus, karena harga properti akan segera bangkit kembali setelah ekonomi mulai kembali berjalan.
Pertimbangan kondisi Finansial saat membeli Rumah di masa pandemi
Jika pekerjaan dan pendapatan kita cukup stabil dan tidak dalam bahaya pemutusan hubungan kerja. Maka akan mudah untuk melakukan pengajuan KPR walauun di masa pandemi seperti ini. Tetapi yang perlu di ingat adalah ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Karena bagaimanapun membeli rumah adalah sebuah keputusan yang besar dalam kehidupan.
Kita harus mampu membayar pinjaman rumah dan juga biaya lainnya sehingga tidak membebani pendapatan yang selama ini dimiliki. Saat menetapkan anggaran bulanan, kita harus memasukkan setiap potensi pengeluaran ke dalam perhitungan. Bukan hanya besaran cicilan rumah tetapi juga termasuk premi asuransi, tagihan utilitas, dan biaya berulang lainnya yang kita butuhkan setiap bulannya.
Kita bisa melakukan simulasi perhitungan pembelian rumah di https://www.mortgagecalculator.uk. Masukan faktor-faktor seperti harga rumah, uang muka, tanggungan, suku bunga dan lamanya waktu pembayaran. Kita dapat dengan mudah mendapatkan angka perkiraan yang akurat tentang besaran pembayaran tiap bulannya hingga total pembayaran semuanya.
Lakukan pertimbangan terhadap keuangan jangka panjang. Rumah dengan kualitas bangunan rendah mungkin memiliki harga yang sangat murah tetapi ingat itu mungkin akan membutuhkan perbaikan yang dapat membebani keuangan dimasa yang akan datang. Sebaliknya, rumah dengan bangunan kokoh dan terawat mungkin harganya lebih mahal. Tetapi hal ini akan lebih menarik karena antisipasi biaya perbaikan yang lebih sedikit dan tentu lebih menguntungkan secara finansial dalam jangka panjang.
Pertimbangkan juga bagaimana keadaan rumah tersebut mulai dari lokasinya apakah strategis atau tidak, lingkungannya yang suportif atau tidak, dan apakah keamanannya terjamin.
Pertimbangkan Lokasi Rumah
Hal paling penting dari rumah yang harus diperhatikan selanjutnya adalah kemudahan aksesnya. Jadi pertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk pulang pergi bekerja serta biaya yang perlu dikeluarkan saat menempuhnya. Apakah ada jalur angkutan umum yang mudah dijangkau? Jika iya maka itu akan sangat bagus. Jangan sampai rumah yang dipilih akan merepotkanmu ketika akan bekerja karena keterbatasan akses.
Pertimbangkan Akses ke Pusat pendidikan
Untuk kamu yang memiliki anak kecil dan mereka yang berencana menjadi orang tua, kualitas sekolah merupakan pertimbangan penting saat memilih rumah. Kita harus memastikan bahwa anak-anak akan mendapatkan pendidikan yang terbaik. Namun, perlu diingat bahwa peringkat sekolah tidak selalu menjadi ukuran bahwa itu yang terbaik. Kita bisa melakukan kunjungan langsung dan melihat keadaan sekolah serta mempertimbangkan rekomendasi dari lingkungan.
Pertimbangkan Tingkat Kebisingan
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah, lakukan pengamatan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Apakah ada suara yang bising seperti truk dan kereta api yang mengganggu terutama di malam hari atau dini hari, ketika suara seperti itu akan semakin jelas terdengar. Jika kamu adalah type orang yang menyenangi suasana yang sunyi mungkin itu akan mempengaruhi keputusan untuk membeli rumah.
Kesimpulan
Membeli rumah adalah tentang perjalanan dan tujuan dalam hidup. Luangkanlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan yang terbaik bagi Kita dan keluarga. Jangan terburu-buru dan lakukan perencanaan sebelumnya dengan matang. Pertimbangkan kondisi keungan dengan baik, kita bisa memanfaatkan mortgagecalculator.uk untuk melakukan simulasi pemabayaran. Jangan sampai kita punya rumah tapi kemudian merasa terbebani. Yang terpenting lakukanlah dengan senang hati, agar benar-benar menjadi rumah impian.
0 Komentar